PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT DENGAN PENDEKATAN PLACEMAKING DI KOTA KUPANG, TIMOR, NUSA TENGGARA TIMUR

PETRICK STIVENDER MBOEIK (2025) PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT DENGAN PENDEKATAN PLACEMAKING DI KOTA KUPANG, TIMOR, NUSA TENGGARA TIMUR. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Skripsi Arsitektur) 61190400_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (16MB)
	Text (Skripsi Arsitektur) 61190400_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (8MB) | Request a copy

Abstract

Pendidikan memiliki peran penting untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang. Kota kupang sebagai ibukota provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki peran penting sebagai kota pendidikan. Masyarakat yang tinggal merupakan masyarakat heterogen yang pindah dari luar pulau Timor untuk melakukan aktifitas belajar dan bekerja. Sebagai kota pendidikan, Kota Kupang memiliki indeks pembangunan terendah ketiga dari semua provinsi yang ada di Indonesia. Permasalahan yang ditemukan di Kota Kupang adalah pendidikan bagi mereka yang memiliki kesenjangan sosial (Anak terlantar dan anak jalanan). Sebagai respon dari permasalahan yang ada, indonesia memiliki sistem pembelajaran nonformal yang dapat dilakukan melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat. Pembelajaran nonformal merupakan jawaban bagi masyarakat yang tidak mendapatkan hak untuk mengikuti pendidikan formal, anak putus sekolah, dan anak yang sudah tamat sekolah. Pendidikan nonformal juga hadir bagi mereka yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan diri dan mengarah pada prinsip pendidikan seumur hidup. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dengan Pendekatan Placemaking diharapkan dapat mewadahi fasilitas belajar dan ruang yang aman dan nyaman bagi anak terlantar dan anak jalanan. Pendekatan placemaking dipilih untuk menciptakan ruang dan lingkungan yang nyaman dan aman dengan memperhatikan aspek-aspek placemaking serta menciptakan ruang yang memiliki makna bagi para pengguna.

Actions (login required)

View Item