MAGDALENA PURA ADIPUTRA ARTARI (2025) STUDI KASUS KEHIDUPAN SENI VISUAL KONTEKSTUAL DI JEMAAT GEREJA KRISTEN JAWA (GKJ) DAYU DAN GEREJA KRISTEN JAWA (GKJ) MERGANGSAN SEBAGAI PERTIMBANGAN BAGI PENGEMBANGAN SENI VISUAL DI GEREJA-GEREJA KRISTEN JAWA. Thesis (S2) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
![]() |
Text (Tesis Filsafat Keilahian)
50220136_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text (Tesis Filsafat Keilahian)
50220136_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Penggunaan seni visual dalam kehidupan gereja Protestan semestinya selalu berdialog dengan teologi dan konteks. Melalui dialog tersebut, penggunaan seni visual dapat membantu pengajaran dan kontekstualisasi yang berdampak pada transformasi cara pandang serta tindakan jemaat. Oleh karena itu, teologi kontekstual yang dibangun dalam gereja sangat berpengaruh pada pemahaman dan penggunaan seni visual. Meskipun demikian, dalam praktiknya, gereja masih sering terjebak dengan pemahaman dan kebiasaan penggunaan seni visual dari era reformasi Protestan. Padangan bahwa gereja Protestan menolak masih melekat, padahal seni visual tetap digunakan sebagai media pengajaran oleh para reformator, meskipun dalam unsur lain seni visual dikurangi penggunaannya. Kondisi ini menjadi kendala bagi gereja, seni visual tidak lagi dilihat sebagai media yang potensial mendukung pengajaran, kontekstualisasi dan ibadah Kristen. Padahal realitasnya banyak seniman dalam gereja yang dapat berpartisipasi dalam penggunaan dan pengembangan seni visual gereja. Begitu juga saat ini gereja diperhadapkan dengan budaya visual yang berkembang di luar sana. Persoalan-persoalan ini yang perlu menjadi pertimbangan gereja untuk dapat hadir bermakna, terbuka pada konteks jemaat, dan terbuka dalam media berteologinya. Dalam konteks Gereja-gereja Kristen Jawa (GKJ), secara umum GKJ terbuka pada penggunaan kebudayaan dan produknya, yakni kesenian. Namun, dengan warna gereja yang presbiter, menjadikan GKJ memiliki beragam sikap dan pandangan mengenai kesenian dalam kehidupan bergerejanya. Ini menjadi hal yang menguntungkan, sebab gereja diberikan hak dan ruang untuk mengembangkan seninya, sekaligus menjadi kendala apabila gereja menolak penggunaan seni visual. Perbedaan sikap ini terjadi di GKJ Dayu dan GKJ Mergangsan. Tesis ini mencoba meninjau kembali pemahaman jemaat pada seni visual dan bagaimana teologi kontekstual dalam gereja dibangun. Pemahaman seni visual dan teologi kontekstual dari kedua gereja dapat menjadi evaluasi dan bahan pertimbangan untuk pengembangan seni visual yang lebih kontekstual bagi Gereja-gereja Kristen Jawa yang belum, telah, ataupun ingin menggunakan seni visual sebagai salah satu media pengajaran dan kontekstualisasi.
Item Type: | Student paper (Thesis (S2)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Seni Visual, Teologi Kontekstual, Konteks, Pengajaran, Kontekstualisasi. |
Subjects: | B Filsafat. Psikologi. Agama > Filsafat (Umum) B Filsafat. Psikologi. Agama > Agama B Filsafat. Psikologi. Agama > Teologi Praktis |
Divisions: | Fakultas Teologi > Magister Filsafat Keilahian |
Depositing User: | Mayriska Eliana |
Date Deposited: | 01 Jul 2025 02:54 |
Last Modified: | 01 Jul 2025 02:54 |
URI: | http://repository.ukdw.ac.id/id/eprint/9965 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |