MEMORI BIKING BAE " MENGURAI MEMORI KOLEKTIF DALAM KONFLIK PORTO-HARIA BERDASARKAN PANDANGAN MAURICE HALBWACHS DAN UPAYA MEMBANGUN REKONSILIASI BERBASIS BUDAYA "BIKING BAE" SEBAGAI SEBUAH ALTERNATIF BERDASARKAN PANDANGAN MIROSLAV VOLF.

HANDRY (2025) MEMORI BIKING BAE " MENGURAI MEMORI KOLEKTIF DALAM KONFLIK PORTO-HARIA BERDASARKAN PANDANGAN MAURICE HALBWACHS DAN UPAYA MEMBANGUN REKONSILIASI BERBASIS BUDAYA "BIKING BAE" SEBAGAI SEBUAH ALTERNATIF BERDASARKAN PANDANGAN MIROSLAV VOLF. Desertations (S3) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Desertasi Filsafat Keilahian)
57180020_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (4MB)
[img] Text (Desertasi Filsafat Keilahian)
57180020_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Konflik antara masyarakat Porto-Haria di Maluku Tengah merupakan contoh nyata dari dinamika memori kolektif yang kompleks, yang dapat dianalisis melalui lensa teori memori kolektif dari Maurice Halbwachs dan Miroslav Volf. Halbwachs menekankan bahwa memori kolektif terbentuk melalui interaksi sosial dan pengalaman bersama, yang dalam konteks ini terdistorsi oleh klaim-klaim “historis” yang saling bertentangan mengenai kepemilikan sumber daya, terutama air. Sementara itu, Volf menyoroti pentingnya pengakuan dan rekonsiliasi dalam membangun kembali hubungan antar komunitas yang terpecah. Dalam upaya meredakan ketegangan ini, prinsip "biking bae" (berdamai/ berbuat baik) menawarkan alternatif untuk membangun memori kolektif yang lebih inklusif. Dengan mengedepankan dialog terbuka dan kolaborasi dalam pengelolaan sumber daya, kedua komunitas dapat mengubah narasi konflik menjadi narasi kebersamaan. Melalui pengakuan atas penderitaan masing-masing pihak dan penghormatan terhadap hak-hak historis mereka, masyarakat Porto-Haria dapat menciptakan memori alternatif yang mendukung rekonsiliasi. Inisiatif seperti ritual bersama, proyek sejarah lisan, dan program pendidikan perdamaian dapat memperkuat ikatan sosial antara kedua komunitas. Dengan demikian, pendekatan "biking bae" bukan hanya sekadar slogan, tetapi praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari yang berpotensi menciptakan budaya perdamaian berkelanjutan. Upaya ini diharapkan dapat mengatasi akar konflik dan membangun masa depan yang harmonis bagi generasi mendatang. Kata Kunci : Memori Kolektif, Biking bae, mengingat dengan benar, identitas.

Item Type: Student paper (Desertations (S3))
Uncontrolled Keywords: Memori Kolektif, Biking bae, mengingat dengan benar, identitas.
Subjects: B Filsafat. Psikologi. Agama > Filsafat (Umum)
B Filsafat. Psikologi. Agama > Kekristenan
Divisions: Fakultas Teologi > Doktor Teologi
Depositing User: Mayriska Eliana
Date Deposited: 01 Jul 2025 03:12
Last Modified: 01 Jul 2025 03:12
URI: http://repository.ukdw.ac.id/id/eprint/9970

Actions (login required)

View Item View Item