KONSTRUKSI DAN OPTIMASI PRIMER DNA MITOKONDRIA MANUSIA (HOMO SAPIENS) PADA DAERAH D-LOOP: HYPERVARIABLE SEGMENT II DALAM BIOLOGI FORENSIK

ANTONIA ANINDYANARI PARAMARTASTRI NITISARA (2025) KONSTRUKSI DAN OPTIMASI PRIMER DNA MITOKONDRIA MANUSIA (HOMO SAPIENS) PADA DAERAH D-LOOP: HYPERVARIABLE SEGMENT II DALAM BIOLOGI FORENSIK. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Biologi)
31210395_Bab1_Bab5_daftarpustaka.pdf

Download (3MB)
[img] Text (Skripsi Biologi)
31210395_Bab2 -sd- Bab4_Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only until 2 August 2027.

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Analisis genetik berbasis DNA menjadi metode yang sangat penting dalam forensik. Secara umum, analisis genetik dilakukan dengan cara membuat profil DNA untuk membuktikan kebenaran identitas seseorang dalam suatu kasus. Namun, jejak biologis yang ditemukan di tempat kejadian perkara seringkali mengalami kerusakan atau berasal dari sampel yang sudah tua. Pemeriksaan forensik melalui pendekatan molekuler menggunakan daerah Hypervariable Segment II di dalam DNA mitokondria dapat dijadikan sebagai alternatif solusi. DNA mitokondria diwariskan secara maternal dan mempunyai daya salin tinggi sehingga menjadikan DNA mitokondria sebagai marka genetik yang ideal untuk kasus-kasus dengan kondisi tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengoptimalkan primer spesifik DNA mitokondria manusia D-Loop HVS II sebagai salah satu komponen penting dalam proses amplifikasi. Primer daerah HVS II dirancang dan diseleksi menggunakan situs NCBI, Primer3Plus, dan NetPrimer Biosoft. Primer dirancang untuk memastikan spesifisitas terhadap DNA target dan digunakan untuk mengamplifikasi DNA yang diambil dari sampel usap bukal. DNA dari sampel usap bukal diekstraksi menggunakan PrepFiler™ Forensic DNA Extraction Kit. Konsentrasi dan kemurnian ekstrak DNA diukur menggunakan NanoVue. Primer yang dirancang disintesis oleh Genewiz (China) dan optimasi primer dilakukan dengan PCR gradien. Proses pembacaan sekuens individu dilakukan dengan metode sekuensing Sanger. Hasil penelitian ini meliputi dua utas primer selektif pengkode daerah spesifik HVS II yang mampu mengamplifikasi daerah target sepanjang 433-513 bp pada suhu annealing optimal 56.5°C. Analisis hasil sekuensing menunjukkan adanya heteroplasma dan bahwa individu Z dikelompokkan dalam haplogroup N21 dan L4b yang masih dalam satu garis keturunan. Pengujian primer HVS II A dan HVS II B secara in silico dan in vitro dapat digunakan untuk mempermudah pemeriksaan kasus-kasus forensik.

Item Type: Student paper (Final Year Projects (S1))
Uncontrolled Keywords: biologi forensik, konstruksi primer, DNA mitokondria, HVS II D-Loop, PCR gradien
Subjects: Q Ilmu Pengetahuan > Sejarah Alam > Biologi
Q Ilmu Pengetahuan > Sejarah Alam > Genetika
Divisions: Fakultas Bioteknologi > Prodi Biologi
Depositing User: Gabby Sembiring
Date Deposited: 06 Oct 2025 03:00
Last Modified: 06 Oct 2025 03:00
URI: http://repository.ukdw.ac.id/id/eprint/10201

Actions (login required)

View Item View Item